Home » » HAJAR ASWAD

HAJAR ASWAD

Sevcom17 - Hajar Aswad adalah batu hitam yang terletak di sudut sebelah Tenggara Ka'bah, yaitu sudut dari mana tawaf di mulai. Hajar Aswad merupakan batu jenis "RUBY" yang di turunkan Allah dari Surga melalui malaikat Jibril A.S. Hajar Aswad terdiri dari delapan keping yang terkumpul dan diikat dengan lingkaran perak. Batu hitam itu sudah licin karena terus menerus dikecup, diusap dan dicium-ciumi oleh jutaan bahkan milyaran manusia sejak zaman Nabi Adam As, yaitu jama'ah yang datang ke Baitullah, baik untuk Haji maupun Umrah.

Hadis sahih riwayat Imam Bathaqie dan Ibnu 'Abas RA, bahwa Rasul SAW bersabda : "Allah akan membangkitkan Al-Hajar (Hajar Aswad) pada hari kiamat. Ia dapat melihat dan dapat berkata. Ia akan menjadi saksi terhadap orang yang pernah memegangnya dengan ikhlas dan benar."

Hadis tersebut mengatakan bahwa disunahkan membaca doa ketika hendak istilam (Mengusap) atau melambainya pada permulaan Thawaf atau pada setiap putaran, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA yang artinya : "Bahwa Nabi Muhamad datang ke Ka'bah lalu diusapnya Hajar Aswad sambil membaca Bismillah Wallahu Akbar".

| ASAL USUL HAJAR ASWAD

Ketika Nabi Ibrahim A.S bersama anaknya Nabi Ismail A.S hendak membangun Ka'bah banyak kekurangan yang dialaminya. Pada mulanya Ka'bah tidak mempunyai bumbung dan pintu masuk. Nabi Ibrahim A.S dan anaknya Nabi Ismail A.S mau membangunnya dengan meninggikan bangunannya dan mengangkut batu dari berbagai gunung. Setelah bangunan Ka'bah hampir selesai, ternyata Nabi Ibrahim A.S masih merasa kekurangan sebuah batu lagi untuk diletakan di Ka'bah.

Nabi Ibrahim A.S berkata kepada anaknya, "Pergilah engkau mencari sebuah batu yang akan ku letakan sebagai penanda bagi manusia."

Kemudian Nabi Ismail A.S pun pergi dari satu bukit ke bukit lainnya untuk mencari batu yang baik dan sesuai. Ketika Nabi Ismail A.S sedang mencari batu di sebuah bukit, tiba-tiba datang malaikat Jibril AS memberikan sebuah batu yang cantik. Nabi Ismail AS dengan segera membawa batu itu kepada Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim AS merasa bahagia melihat batu itu yang sungguh cantik, lalu beliau menciumnya beberapa kali. Kemudian Nabi Ibrahim AS berkata "Dari mana kamu dapat batu ini ?"

Nabi Ismail AS menjawab : "Batu ini ku terima dari yang tidak memberatkan cucuku dan cucumu (Jibril)."

Nabi Ibrahim AS mencium lagi batu itu dan diikuti oleh Nabi Ismail AS. Sehingga sekarang Hajar Aswad diciumi oleh orang-orang yang pergi ke Baitullah. Siapa saja yang thawaf di ka'bah disunahkan mencium Hajar Aswad

| RAHASIA BESAR DIBALIK HAJAR ASWAD

  1. Satu riwayat sahih meriwayatkan : "Hajar Aswad dan makam Ibrahim berasal dari batu Rubri surga yang kalaulah tidak karena sentuhan dosa-dosa manusia akan dapat menyinari antara timur dan barat. Setiap orang sakit yang memegangnya maka akan sembuh dari sakitnya.
  2. "Barang siapa yang menunaikan Ibadah Haji, dan ia tidak berbuat Rafats dan Fasik, maka ia kembali (suci dan bersih) seperti anak manusia yang baru lahir dari perut ibunya". (Muttafaqun Alaih)
  3. Mencium Hajar Aswad pada saat Haji di Baitullah tidak dapat diwakilkan, ia akan menyedot dosa tanpa kita sadari, alangkah beruntungnya orang yang bisa menyentuh, mengusap dan memegangnya.
Hadis Siti Aisyah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Nikmatilah (peganglah) Hajar Aswad ini sebelum diangkat (dari bumi). Ia berasal dari Surga dan setiap sesuatu yang keluar dari surga akan kembali kesurga sebelum hari kiamat".

Akhir kata, kita semua tau bahwa Hajar Aswad hanyalah batu yang tidak memberikan mudorat atau manfaat, begitu pula dengan ka'bah, ia hanya bangunan yang terbuat dari batu. Akan tetapi apa yang kita lakukan dalam peroses Ibadah Haji lebih baik kita niatkan sekedar mengikuti ajaran dan sunnah Nabi SAW.

Umar Bin Khothob juga pernah berkata "Aku tau bahwa kau hanyalah batu, kalulah bukan karena aku melihat kekasihku Nabi Muhamad SAW menciummu dan menyentuhmu, maka aku tidak akan menyentuhmu dan menciummu."

Jadi apa yang dikerjakan berjuta umat Islam bukanlah menyembah batu, karena ada rahasia besar dibalik setiap perilaku Nabi Muhamad SAW dan sebab tentu saja apa yang dilakukan oleh Beliau pastilah berasal dari Allah, sebagaimana terdapat dalam firmanNya : "Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan". (QR An-Najm: 53)

Subhanallah ....

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Copyright © 2011-2012. sevcom 17 - All Rights Reserved